Ayam kampung yang sering disebut sebagai Ayam Kampung Aseli adalah sebetulnya ayam kampung yang dipelihara di dalam kandang, layaknya ayam broiler.
Di beberapa peternakan, bahkan pakan yang mengandung kimia, antibiotic dan juga vaksin diberikan juga pada ayam-ayam kampung ini, karena populasi, kondisi kandang, dan juga intensitas pemeliharaan yang sudah menyerupai ayam negri.
Praktek pemeliharaan ayam kampung seperti ini banyak dijumpai didaerah Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Pemeliharaan ayam kampung ini dilakukan karena permintaan ayam kampung yang meningkat, dan rutinitas yang semakin dibutuhkan, sedangkan waktu pemeliharaan ayam kampung yang relative lebih lama. Pemeliharaan ayam kampung dengan cara ini, dapat memastikan jumlah, waktu panen dan juga memperlancar pasokan.
Hanya beberapa perusahaan peternakan yang memiliki breeding farm sendiri, atau memproduksi anak ayam / DOC khusus yang kemudian mereka pelihara dan dibesarkan dipeternakan mereka sendiri.
Pada peternakan seperti ini, kontrol mengenai penggunaan DOC, pengaturan pakan, dan vitaminnya dapat diatur sehingga praktek pemberian antibiotic dan vaksin kimia secara berlebihan dapat dicegah. Pemeliharaan pada kandang ayam seperti ini lebih bersih, dan lebih sehat, sehingga kualitas daging, serta faktor kandungan pada daging juga lebih aman untuk dikonsumsi.
Lebih sedikit lagi, ada pula peternakan yang juga memproduksi sendiri pakan yang dibutuhkan bagi pemeliharaan DOC yang mereka hasilkan. Peternakan ini dapat menjamin bahwa dari proses produksi DOC, pemeliharaan ayam hingga besar, dan pemeliharaan kandang, dapat dilakukan dengan cara yang higienis, tertata, dan yang paling penting adalah tidak digunakannya antibiotic dan vaksin kimia.
Kualitas yang dihasilkan dari ayam kampung seperti diatas adalah yang paling mendekati kualitas daging ayam kampung liar yang sering disebut ayam kampung umbaran, yang berkualitas organic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar